
Kegiatan Society Empowering Magister Pendidikan Agama Islam : Kurikulum Berbasis Cinta antara Kemenag Bateng dan IAIN SAS Babel
Kegiatan Society Empowering Magister Pendidikan Agama Islam : Kurikulum Berbasis Cinta antara Kemenag Bateng dan IAIN SAS Babel
Koba- Kantor Kemenag Kab. Bangka Tengah menegaskan komitmennya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan guru melalui kerja sama dengan Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS) Bangka Belitung. Kolaborasi ini diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan Society Empowering Magister Pendidikan Agama Islam yang berlangsung di Aula Pertemuan Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu Bangka Tengah, Senin (17/11/2025).
Kegiatan yang berfokus pada Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta Terintegrasi Pembelajaran Mendalam di Madrasah ini diikuti oleh jajaran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Guru Madrasah se-Kabupaten Bangka Tengah. Kegiatan ini dihadiri oleh Kasi Papkis, Tuti Iryani, S.Ag.,M.Pd. dan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IAIN SAS Babel, Prof. Dr. H. Hatamar, M.Ag., didampingi oleh Kakan Kemenag Kab. Bangka Tengah, H. Jamaludin, S.Ag., M.H., dan Kepala Program Studi Magister PAI IAIN SAS BABEL, Dr. Rada, M.Pd.I..
Dalam sambutannya, Jamaludin, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiasi kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya implementasi Kurikulum Berbasis Cinta yang diinisiasi oleh Kementerian Agama.
"Kurikulum berbasis cinta ini sangat penting untuk diimplementasikan sebagai basis dalam mendidik anak, khususnya generasi Z dan Alpha yang lebih responsif terhadap pendekatan emosional," ujar Jamaludin.
"Mereka membutuhkan pengalaman belajar interaktif yang mampu menyentuh identitas dan makna hidup", tambahnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa kurikulum ini mengintegrasikan literasi digital, budaya, dan spiritual. Jamaludin berharap melalui kurikulum ini, para guru dapat mendidik anak dengan empati serta memberikan ruang bersuara yang damai dan aman.
Senada dengan Kakan Kemenag, Wakil Rektor I IAIN SAS BABEL, Prof. Dr. H. Hatamar, M.Ag., menuturkan bahwa selain moderasi beragama dan ekoteologi, Kurikulum Berbasis Cinta diharapkan menjadi ikonik Kementerian Agama yang berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat yang humanis.
"Penerapan kurikulum berbasis cinta ini diharapkan mampu membentuk nilai-nilai luhur menuju insan yang berkarakter Islami," jelas Hatamar.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif bersama Dr. Kartika Sari, M.Pd.I selaku narasumber. Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum peningkatan kompetensi, tetapi juga kolaborasi lintas sektor menandakan sinergi visi antara Kemenag dan IAIN SAS Babel. (umm)