GAUNGKAN INOVASI GEN ANDA DI SMKN 2 KOBA, JALAMUDIN: IKHTIAR WUJUDKAN INDONESIA EMAS 2045

Jamaludin beri pembinaan Gen ANDA (Generasi Anti Nikah Muda) bagi siswa SMKN 2 Koba

Foto bersama setelah Jamaludin beri pembinaan Gen ANDA (Generasi Anti Nikah Muda) bagi siswa SMKN 2 Koba

Bangka Tengah- untuk menyongsong Visi Indonesia Emas 2045, berbagai upaya dilakukan oleh Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah dalam membimbing generasi muda. Upaya ini salah satunya diwujudkan melalui inovasi unggulan Kemenag Bangka Tengah, yaitu Gen ANDA (Generasi Anti Nikah Muda) dalam kegiatan Bimbingan Remaja Usia Dini (BRUS), Rabu (10/12/2025).

Kegiatan pembinaan ini kembali dilaksanakan di SMK Negeri 2 Koba, melibatkan 120 siswa-siswi kelas XI dan XII. Antusiasme tinggi terlihat jelas dari wajah para peserta yang menyambut topik krusial ini.

Hadir langsung dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Kemenag Bangka Tengah, H. Jamaludin, S.Ag., M.H., Kepala Seksi Bimas Islam, H. Odi Sanjaya, S.Thi.I., beserta tim jajarannya, serta Kepala KUA Kecamatan Koba, Endri Susyono, M.Pd.I, bersama Penyuluh Agama Islam.

Acara dibuka secara resmi oleh Kasi Bimas Islam, H. Odi Sanjaya. Dalam sambutannya, Odi Sanjaya menyampaikan bahwa inovasi Gen ANDA adalah langkah konkret dan mendesak Kemenag untuk menekan tingginya angka pernikahan dini yang menjadi masalah nasional.

"Pembinaan remaja melalui inovasi Gen ANDA ini merupakan langkah konkret kami untuk mencegah pernikahan dini di kalangan remaja," tegas Odi.

"Kami melihat data menunjukkan tingginya angka pernikahan dini yang terjadi di Indonesia. Melalui kegiatan ini, Kemenag Bangka Tengah ikut andil dalam mengurangi serta mencegah terjadinya hal tersebut, khususnya di lingkup Kabupaten Bangka Tengah," pungkasnya.

Ia menekankan bahwa pernikahan dini berpotensi merenggut masa depan cerah remaja dan menghambat upaya pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.

Selanjutnya, Kakan Kemenag Bangka Tengah, Jamaludin, yang bertindak sebagai narasumber utama, menyampaikan materi dengan lugas. Jamaludin menyoroti bahwa remaja berusia 17 tahun adalah kelompok yang paling rentan terhadap pernikahan dini.

Ia memaparkan secara rinci berbagai dampak negatif yang berpotensi menghambat masa depan remaja. Dampak tersebut mencakup hambatan serius dari segi pendidikan (putus sekolah), kesehatan (risiko komplikasi kehamilan), dan ekonomi (belum matangnya kemandirian finansial).

"Remaja usia dini belum memiliki kesiapan secara fisik dan emosional yang memadai untuk menjalani kehidupan pasca-nikah. Hal ini seringkali memicu masalah rumah tangga dan menghambat perkembangan pribadi,"  jelas Jamaludin.

Melalui kegiatan BRUS Gen ANDA, Jamaludin mengajak para siswa untuk fokus pada pengembangan diri.

"Saya mengajak para siswa untuk menggali dan mengenali potensi diri sehingga bisa mengisi banyak hal-hal positif demi terciptanya masa depan cerah sembari menggapai cita-cita, kami tidak ingin para siswa terjebak dalam pernikahan sebelum memasuki usia matang yang ideal," ajaknya. 

Kegiatan ditutup dengan momen penting dan penuh makna, yaitu pembacaan ikrar bersama oleh seluruh peserta. Ikrar ini secara tegas menyatakan penolakan terhadap pernikahan dini.

Pembacaan ikrar tersebut bukan hanya seremonial, tetapi merupakan salah satu bentuk komitmen bersama Kemenag dengan para siswa. Kedepannya, para siswa akan diajak menjadi bagian sebagai Duta Gen ANDA yang akan mengemban tugas untuk menyebarluaskan kesadaran anti-nikah muda di lingkungan sekolah dan sosial mereka.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, menandai tekad Kemenag Bangka Tengah untuk terus membimbing remaja menuju kematangan usia dan masa depan yang terencana. (umm)

LINK TERKAIT