Rapat Monev Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting
Koba- Kantor Kementerian Agama Kab. Bangka Tengah menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk mengatasi pelaksanaan pencegahan dan penurunan stunting di Indonesia. Hal ini terlihat dari kehadiran langsung Kepala Kantor Kemenag Bangka Tengah, H. Jamaludin, S.Ag.,M.H., dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kecamatan yang digelar di Kantor Camat Koba, Selasa (7/10/2025).
Rapat koordinasi ini merupakan agenda penting dalam mengukur efektivitas program dan sinergi antarlembaga yang terlibat. Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda, ST., Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Koba beserta seluruh pihak-pihak terkait yang ikut berkontribusi dan andil dalam kegiatan tersebut.
Kehadiran Kemenag dalam forum ini menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya tugas sektor kesehatan, tetapi memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk peran lembaga keagamaan. Kemenag memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi dan edukasi tentang pentingnya gizi, pola hidup sehat, serta perencanaan keluarga melalui penyuluh agama dan KUA.
Jamaludin menyampaikan apresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh TPPS Kecamatan Koba. Ia juga menekankan bahwa aspek moral dan agama dapat menjadi penguat kesadaran masyarakat.
"Stunting adalah masalah serius yang menghambat kualitas generasi masa depan kita. Oleh karena itu, kita harus bergerak bersama, tidak hanya dari sisi kesehatan dan pangan, tetapi juga dengan pendekatan moral dan spiritual," ujar Jamaludin kepada tim humas.
Setelah Rapat Koordinasi, rombongan yang dipimpin oleh Wakil Bupati dan Kepala Kemenag Bangka Tengah melanjutkan kegiatan dengan kunjungan langsung ke rumah warga. Kunjungan ini bertujuan untuk memonitor kondisi riil balita yang terindikasi stunting serta memberikan bantuan langsung sebagai bentuk kepedulian dan intervensi cepat.
"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban keluarga dan mendukung perbaikan gizi anak-anak kita. Ini adalah bentuk hadirnya negara dan seluruh elemen masyarakat. Setiap anak berhak tumbuh optimal, dan itu adalah tanggung jawab kita semua. Kami di Kemenag siap memaksimalkan peran penyuluh untuk memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat, khususnya calon pengantin dan ibu-ibu muda, mengenai pentingnya 1000 hari pertama kehidupan," tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum penguatan komitmen seluruh stakeholder di Bangka Tengah untuk mencapai target penurunan angka stunting demi terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. (umm)